Nama Sempu diambil dari salah satu pohon yang berada di Pulau Sempu. Di Sempu, kita akan menemukan laguna tersembunyi yang masih perawan yang bernama Segara Anakan. Pulau Sempu sebenarnya adalah kawasan konservasi atau suaka alam yang melindungi kekayaan hayati dan ekosistemnya. Oleh karena itu, memang secara infrastruktur, masih belum tersedia secara baik, khususnya untuk tujuan wisata komersial. Mereka yang ingin mengunjungi Pulau Sempu harus mendapatkan izin dan mengisi surat pernyataan. Kebanyakan yang datang kesana adalah anak muda, dengan keperluan pendidikan cinta alam.
Pulau Sempu di Malang
Secara administratif Pulau Sempu terletak di Desa Tambak Rejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang. Lokasinya tak jauh dari Pantai Sendang Biru. Laguna ini letaknya sekitar 2,5 km dari pertama kalian menginjakkan kaki di Pulau Sempu. Pulau dengan luas 877 hektar tersebut dikelola oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur (BBKSDA). Berada di tengah pulau dan terpisah dari lautan karena dikelilingi oleh batu karang, Segara Anakan selalu menciptakan suasana yang intim, tenang dan menyenangkan. Pasir putihnya yang berpadu dengan birunya air selalu membuat kecanduan para wisatawan untuk datang kesini lagi. Laguna seluas 4 hektar tersebut memiliki air yang tenang jadi kalian bisa mandi / berenang disini.
Beberapa tenda berdiri di Segara Anakan Pulau Sempu
Untuk menuju Pulau Sempu memang tergolong tidak mudah. Setibanya di Pantai Sendang Biru, kalian harus menyeberang menggunakan perahu menuju Pulau Sempu. Untuk menuju Segara Anakan dibutuhkan setidaknya 1-2 jam perjalanan melalui jalur trekking yang cukup curam dan licin. Ini sebuah rute berat, dengan jebakan lumpur, tajamnya karang, akar pohon yang menyandung kaki, naik-turun, pohon tumbang, dan sebagainya. Karang akan mudah menyanyat telapak kaki kita, demikian juga duri tajam dan akar-akar yang terpotong tajam. Namun, perjalanan berat ini akan terbayar sempurna dengan panorama yang disungguhkan oleh Segara Anakan. Luar biasa.
jalur trekking menuju Segara Anakan
"TIP ke Pulau Sempu: (jangan diabaikan)"
1. Saya sarankan bila ke Pulau Sempu datang secara berkelompok. Selain lebih menyenangkan, juga akan ramah di kantong dan tidak wasting time. Misalnya, untuk angkot Turen-Sendang Biru, kita bisa langsung carter sehingga tidak direcoki penumpang lain atau ngetem terlalu lama. Pulangnya, dari Sendang Biru ke Turen, kita tinggal minta dijemput. Demikian juga untuk perahu, dengan berkelompok, kita tinggal sharing Rp. 100.000,- dengan teman lain.
2. Pantai Sendang Biru adalah titik terakhir kita menemukan air tawar. Di Pulau Sempu, kita tidak akan menemukan air tawar sehingga kita harus membawa bekal air minum. Tidak cukup satu botol, tetapi lebih dari itu karena perjalanan sangat berat dan akan banyak menguras tenaga.
3. Sarapanlah sebelum melakukan perjalanan ini. Jangan meremehkan kondisi rute di Sempu karena ini akan benar-benar di luar dugaan Anda. Apalagi bagi Anda yang awam dengan petualangan alam liar.
4. Bila Anda tidak menginap (camping) di Pulau Sempu, dan berniat pulang sore harinya, siap-siap bawa bekal minimal lampu senter. Antisipasi bila Anda kemalaman di dalam hutan menuju kembali ke Pantai Sendang Biru.
5. Bila dalam rombongan Anda tidak ada orang yang pernah ke Sempu sebelumnya, disarankan untuk menyewa penunjuk jalan yang biasanya ditawarkan di bagian perizinan (biasanya warga sekitar) dengan tarif sekitar Rp. 100.000,-.
6. Pakailah sandal gunung yang mengikat sempurna kaki. Sandal jepit dapat dipastikan akan mudah putus karena medan berat. Bisa juga menggunakan sepatu hiking yang kuat melindungi kaki.
7. Segala keperluan sudah tersedia di titik Pantai Sendang Biru, mulai rumah makan, kamar mandi untuk ganti, hingga persewaan sepatu bot antiselip. Di Pulau Sempu Anda tidak bisa mendapatkan kebutuhan-kebutuhan itu karena pulau ini adalah pulau konservasi. Oleh karena itu, penuhilah kebutuhan Anda sejak awal.
8. Waktu yang paling tepat berkunjung ke Pulau Sempu adalah pada musim kemarau, karena pada musim hujan jalur akan dipenuhi lumpur sehingga menyulitkan perjalanan.
Tertarik? Kalau gak sekarang, kapan lagi?
(cc: Buku Travelicious Surabaya, Malang, & Madura dan http://www.sobatpetualang.com/2014/02/biaya-berlibur-di-pulau-sempu-malang.html dengan perubahan)
Jangan lupa baca artikel yang lainnya, yaaa.